BLOGGER TEMPLATES AND MyYearBook Layouts »

Senin, 12 April 2010

Ideologi Indie

Indie adalah kata yang sudah tidak asing lagi di telinga remaja-remaja gahol. Saat mendengar kata indie pasti langsung terhubung dengan sebuah tema yaitu musik, musik indie. Apa sih indie itu? Nah di sini gue akan mencoba memaparkan apa itu indie. Walaupun gue 6 taon di pesantren, tapi dua tahun terakhir ini gue cukup intens berhubungan dengan orang orang yang mengerti bahkan bergelut di dunia indie.

Indie itu adalah independent yang berarti bebas, merdeka. Kalau kata indie diinterpretasikan pada bidang musik, berarti orang yang bergelut dalam musik indie tersebut menginginkan kebebasan dalam bermusik. Mereka tetap pada ideologi bermusik mereka, mempertahankan musikalitas yang mereka anut. Misalnya sang musisi memegang teguh musik reggae, maka mereka akan masa bodo dengan selera pasar. Mereka akan teguh pada pendirian reggae mereka. Begitu juga dengan penganut musik metal, soul, blues dan lain sebagainya.

Dalam industri musik perlu ada kesesuaian antara karya sang musisi dengan selera pasar.Nah orang yang bertugas untuk menyesuaikan kedua hal tersebut adalah produser. Orang yang bergelut pada musik indie ini cenderung akan menghindari yang namanya produser. Makannya kebanyakan dari mereka ga mau bergabung dengan label-label tertentu, atau mereka membuat sendiri label sesuai dengan yang mereka inginkan. Kebayang dong betapa bangganya mereka bila sukses. Kalo gue sukses di musik indie gue juga bakal bangga banget. Kenapa? Soalnya mereka bisa bertahan melawan arus utama (mainstream) industri musik indonesia. Mereka bisa nunjukin kepada masyarakat bahwa mereka bisa berdiri sendiri tanpa harus diatur dan tanpa harus mengorbankan ideologi musik mereka.

Begitu kawan.

Istilah Indie ini bisa kita aktualisasikan ke dalam berbagai hal. Kalo gue lebih suka menghubungkan istilah indie ini dengan pergaulan sehari hari. Dan ideologi ini bisa menjadi sarana penyemangat buat gue mempertahankan ideologi gue sampai saat ini. Kalau gue perhatikan kebanyakan anak muda sekarang punya aktivitas yang nyaris seragam. Yah kita ambil contoh yang paling umum yaitu pacaran dan ngerokok. Atau yang lebih eksklusif dugem dan nokip (minum minuman keras). Nah hal-hal inilah yang gue jadikan patokan arus utama atau mainstream.

Apa yang dilakukan oleh penganut ideologi indie? Ya! melawan arus utama, melawan mainstream. Gue anggep pergaulan bebas yang banyak dilakukan oleh anak muda, hasutan setan, dan rayuan orang-orang adalah produser yang mengatur hidup hidup gue. Kalau hal-hal itu mulai menggaung di pikiran gue, gue langsung inget ideologi indie ini, gue harus melawan mainstream! Kalau orang yang bisa sukses pada musik indie akan merasakan kebanggaan yang luar biasa, maka gue juga akan berpikir bahwa kalo gue bisa sukses melawan mainstream ini gue akan merasakan kebanggaan yang sama. Janganlah berkecil hati atau merasa cupu kalau lo punya ideologi. Karena menurut gue kalo lo bisa bertahan, ya, lo adalah pemenang. Lagi pula beberapa teman gue juga pernah menuturkan bahwa kalo saat ini lo punya ideologi maka teman-teman di sekitar lo juga akan menghargai lo. So dont you worry bos. hhe.

Tapi, kalau suatu saat dunia berubah dan yang mendominasi adalah orang-orang yang tidak melakukan hal-hal yang gue sebutin diatas maka di sinilah sifat bijak lo harus di munculkan. Gue yakin lo tau lah yang benar dan yang salah. Ideologi ini hanya gue perlukan saat gue berkecil hati dan merasa cupu kalau gue ga ngikutin hal-hal itu. Ideologi indie inilah yang bikin gue jadi bersemangat, dan bikin gue masih merasa menjadi anak muda tanpa harus mengorbankan ideologi gue. Semoga ini bermanfaat sobat. Lagi lagi postingan ini gue maksudkan bukan untuk menggurui, posting ini hanya sebagai jalur aternatif atau bisa dibilang juga tips and trik . Dan tentu yang paling utama post ini adalah sebagai pengingat gue saat gue mulai rapuh.

0 komentar: