Masa muda emang masa yang pantang buat disiasiakan. Pantang disiasiakan di sini memiliki berbagai arti di pandangan berbagai remaja. Sebagian remaja mengartikan "pantang disiasiakan" dengan memanfaatkan masa muda mereka dengan mengoleksi bekal yang banyak untuk hari depan mereka. Mereka pantang menyia-nyiakan kesempatan masa muda mereka yang hanya datang sekali seumur hidup itu dengan bermalas malasan, berfoya-foya, bersenang-senang dan lain sebagainya. Mereka mengisi masa muda mereka dengan belajar segiat-giatnya, atau beribadah serajin-rajinnya.
Namun sebaliknya sebagian yang lain mengartikan "pantang disiasiakan" dengan mengisi masa remaja mereka dengan berfoya-foya, bersenang-senang, bermaksiat, dan lain sebagainya. Mereka berfilosofi bahwa masa muda memang masa yang sudah seharusnya diisi dengan kesenangan tanpa beban pikiran. Masalah tobat belakangan. Golongan remaja yang ini memang merasa hidup seribu tahun. Dari interpretasi yang kedua inilah banyak remaja yang sukses berjustifikasi.
hebat bukan? 1 frasa memiliki 2 arti yang sangat bertolak belakang.
Tidak sedikit remaja yang memiliki pandangan " lebih baik jadi mantan preman daripada mantan ustaz". Memang tidak ada yang salah dari ideologi ini, benar bahkan. Namun ini lagi-lagi bisa disalahgunakan. Ideologi ini bisa menjadi dasar segala prilaku menyimpang di kalangan anak muda. Dengan ideologi ini remaja bisa memberikan statemen " ah gampang tobat mah, masi muda santai aje, seneng-seneng dulu. Tobatnya entar aje pas uda tua. Mending jadi mantan preman kan daripada mantan ustaz". Gue yakin pake akal sehat aja uda bisa menjawab justifikasi ini. Iya kalo matinya pas jadi mantan reman. Nah kalo masi jadi reman gmane? Pasti orang-orang juga uda pade tau lah kalo kematian bakalan dateng kapan aje. Ga peduli orang masi muda, udah tua, umurnya nanggung, ga peduli. Hal ini kan uda jadi masalah umum.
Ya untuk gue sendiri, ga masalah lah ga rajin-rajin amat belajar. Tapi gue ga mau ngisi masa muda dengan hal yang negatif. Gue posting ini bukan bermaksud untuk menggurui atau apalah. Kalo ada yang tersadar ya Alhamdulillah. Tapi tujuan utama ya tetep buat gue sendiri. Buat ngingetin gue kalo lagi di persimpangan iman.
Minggu, 15 November 2009
Remaja Berjustifikasi
Diposting oleh fizzy di 00.28
Label: mencoba berfilosofi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar