BLOGGER TEMPLATES AND MyYearBook Layouts »

Jumat, 03 Desember 2010

Dari Al Bayan sampai ke Universitas Indonesia

yooo yooo yooo. lama saya tidak berposting lagi. mungkin sudah sekitar 4 bulan lebih gue tidak memuntahkan unek-unek kehidupan ke lembaran-lembaran kertas maya ini. Sedikit banyak kegiatan menulis ini sudah mempengaruhi daya pikir dan cara penuturan cerita gue dalam dunia tulis menulis. Kalo boleh jujur gue super sangat senang menulis dan menuangkan apa yang ada di dalam pikiran gue ke dalam runtutan kata. Dengan berkurangnya kesempatan saya menulis seperti sekarang ini gue jadi jarang mau berpikir dan mengkritisi fenomena yang terjadi di tubuh-tubuh remaja yang jaman sekarang beken disebut "labil".
Gue adalah orang yang berprinsip. Sebelum gue menentukan apa prinsip hidup gue, gue selalu berpikir dan mencari sebetulnya apa ideologi yang seharusnya gue pegang sampai akhir hayat nanti. Masalah prinsip ini seringkali diabaikan oleh kebanyakan darah muda yang ada. Padahal prinsip ini adalah sebagai pembeda kita dengan orang lain. Dimana saat orang melakukan sesuatu yang menurut kita salah kita bisa menjadi diri sendiri untuk tidak sekedar "ikut-ikutan" dalam berbagai kegiatan yang dianggap "keren", "gaul", "Funky" atau apalah itu. Dan dengan prinsip juga kita tidak sekedar menolak ajakan, kita memiliki alasan mengapa kita tidak mengikuti hal tersebut.

Sepanjang perjalanan kehidupan gue sampai sekarang ini, gue udah bertemu dengan berbagai situasi yang menghimpit jati diri muda saya. Disini gue dituntut untuk bisa menentukan jalan apa yang gue harus tempuh. Karena gue tau, sekarang gue bukan anak kecil lagi. Gue sudah harus bisa menentukan sikap dan temperatur kelakuan dalam diri. Membatasi diri dari berbagai hal yang negatif, dan mendongkrakan diri kepada hal yang positif. Dan gue pribadi berpendapat disaat gue berada di tengah-tengah orang yang melakukan sesuatu yang telah guejadikan sebuah batasan buat diri gue, dan gue tidak ikut dalam kegiatan tersebut adalah kebanggaan tersendiri buat gue. Be a different person. Gue sangat tertarik untuk menjadi seseorang yang berbeda. Tidak mainstream dan latah menurut begitu saja terhadap arus pergaulan yang pola nya sudah mengakar di dalam banyak tubuh darah-darah muda mudi saat ini. Mencoba menentukan untuk melakukan suatu hal dengan memepertimbangkannya dari berbagai aspek. Ya aspek "senang-senang" memang perlu. Namun jangan jadikan aspek tersebut orientasi dalam melakukan suatu hal. " Ah yang penting senaaaang, masih muda ini " begitulah kalimat justifikasi yang sangat populer dikalangan kita dari dulu sampai saat ini. Cobalah berpikir sesuatu dari aspek yang lebih berat, misalnya manfaat apa yang akan kita dapat, kerugian apa yang akan kita dapat, dan jangka waktu akibatnya pun harus dipertimbangkan lebih jauh. Biasanya akan ada efek domino, suatu akibat yang memiliki sebab dari akibat sebelumnya. Yah mungkin ini cuma unek unek spontan dari gue untuk malam ini. Jujur gue sangat plong setelah menuliskan deretan kata melalui keyboard warnet yang sudah belel ini. Tentu saja seperti biasa, tulisan ini hanya sebagai ajang penginga buat gue bila ada di persimpangan jalan bertebing yang begitu penuh dengan bisikan yang merayu untuk melompat keluar jalan dan jatuh ke jurang, bila ada yang tercerahkan Alhamdulillah. renungkanlah. Kita tidak akan mendapatkan hidayah bila kita tidak mencoba untuk menjemputnya, Wallahu A'lam Bishowab.

0 komentar: